Perkembangan
Industri 4.0 memberikan perubahan besar dalam penyusunan strategi bisnis perusahaan
tidak terkecuali pada industri perbankan syariah. Penggunaan teknologi dalam
setiap kegiatan bisnis menjadi salah satu indikator pergerakan bisnis menuju
persaingan industri 4.0. perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat
menjadi peluang sekaligus tantangan oleh perbankan syariah. Menajadi peluang apabila
teknologi mampu dimanfaatkan dan menjadi salah satu kekuatan utama Perbankan
Syariah untuk bersaing dengan industri keuangan lainnya. Sebaliknya, teknologi
akan menjadi salah satu tantangan berat apabila perbankan syariah tidak mampu mengikutinyaserta
tidak tersedianya SDI yang mumpuni yang mampu mengoperasikan teknologi.
Menyadari hal
tersebut, dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Insani yang berkulitas dalam
bidang perbankan Syariah, Program Studi Perbankan Syariah IPMAFA
menyelenggarakan kuliah pakar dg tema Mencetak SDI Perbankan Syariah yang Handal
dan Berkualitas di Era Perkembangan Industri 4.0. Acara ini dilaksanakan
pada Hari Senin 24 Februari 2020dengan menghadirkan narasumber Bapak Hadi
Suseno, S. Sos., M.M. Branch Manajer BNI Syariah Kudus. Acara ini diikuti oleh
seluruh mahasiwa, jajaran dosen, manajemen Program Studi Perbankan Syariah
sertaDerkanat Syariah Dan Ekonomi Islam IPMAFA.
Dalam
Sambutannya, Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Umdatul Baroroh, M.A.
menyampaikan bahwa sebagai calon praktisi Perbankan Syariah yang berkualitas,
Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah harus membekali diri dengan berbagai disiplin
keilmuan yang terkait dengan perbankan Syariah.Tidak hanya itu, untuk mampu
bersaing mahasiswa harus membekali diri dengan kemampuan penguasaan teknologi,
penguasaan berbahasa, serta semangat memperjuangkan Ekonomi Islamdan semangat
memberdayakan masyarakat. Semua itu dibutuhkan agar nantinya ketika lulus,
Mahasiwa Perbankan Syariah IPMAFA nantinya mampu menjadi SDI perbankan
syariahyang bukan hanya berorientasi pada penyelesaian pekerjaan dengan baik
akan tetapi mampu menghadirkan kemaslahatan dalam penerapan Ekonomi Islam untuk
ummat.
Sejalan dengan
apa yang telah disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IPMAFA
tersebut, Hadi Suseno dalam materi yang disampaikannya menegaskan bahwa untuk
menjadi SDI di era perkembangan industri 4.0 ini, para mahasiswa harus memiliki
pengetahuan perbankan Syariah yang mumpuni sekaligus berbekal skil yang terkait
dengan kemampuan pemanfaatkan teknologi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berbahasa asing, serta kemampuan menjalin relasi untuk pengembangan jaringan.
Semua skil tersebut sangat dibutuhkan untuk menjadi SDI Perbankan Syariah yang
handal saat ini, Diketahui Bersama bahwa perbankan Syariah saat ini telah memasuki
persaingan industri 4.0, yang salah satu strateginya di antaranya adalah
melakukan pelayanan Internasional sehingga memerlukan SDI yang cakap dalam
melayani, berkomunikasi dan berbahasa asing. Selain itu pelayanan perbankan
saat ini juga dikembangkan dalam satu layanan yang berbasis teknologi atau
biasa disebut dengan digital banking, maka SDI perbankan Syariah harus mampu
mengisi ruang tersebut dengan kemahiran penguasaan teknologi sebagai modal utama.
Selanjutnya dalam sesi terakhir Hadi Suseno menyatakan
bahwa adanya Program Studi Perbankan Syariah di IPMAFA merupakan sebuah
terobosan besar untuk mempersiapkan SDI Perbankan Syariah yang berkualitas, BNI
Syariah Cabang Kudus yang dipimpinnya siap membuka jalinan kerjasama agar
nantinya IPMAFA dapat mencetak
calon-calon sumber daya insani Perbankan Syariah yang mampu bersaing dan
mengisi kebutuhan SDI di perbankan syariah dan bersama2 mengusung semangat
membumikan ekonomi syariah di Bumi Nusantara.